Sabtu, 07 April 2012

Angkatan Laut USA Akui Kehebatan TNI AL





Ilustrasi


Meski telah memiliki kekuatan maritim terbesar di dunia, namun Angkatan Laut Amerika Serikat menyatakan mereka masih harus terus belajar operasi militer di laut yang memiliki karakter khusus kepada Angkatan Laut Indonesia.


"Wilayah ini memiliki perairan dangkal yang cukup signifikan. Kemampuan kami tidak sekuat yang dimiliki Indonesia. Angkatan Laut Indonesia berpengalaman dalam beroperasi di laut dangkal. Kami harus banyak belajar dari Angkatan Laut Indonesia bagaimana menjalankan misi di laut seperti itu," ucap Laksamana Madya Scott van Buskirk, Panglima Armada ke-7 militer AS di Jakarta, Kamis (16/6).


Sebagai Panglima Armada ke-7 militer AS, yang beroperasi dari Samudera Pasifik sebelah barat hingga Samudera Hindia, van Buskirk memiliki 70 kapal dari berbagai tipe, 200 pesawat, dan 40.000 personel handal. Namun van Buskirk menilai pihaknya masih kekurangan kapal-kapal yang bisa berkeliaran di laut dangkal.


"Kami belum memiliki banyak kapal untuk beroperasi di perairan itu, sedangkan Indonesia punya cukup kapal...Maka kita harus belajar lagi dengan Indonesia untuk saling meningkatkan kemampuan," kata van Buskirk.


Menurut van Buskirk, Angkatan Laut Indonesia memiliki keunggulan tertentu yang masih harus dipelajari AS dan ini terlihat dalam latihan militer bersama pasukan maritim kedua negara, Cooperation Afloat Readiness and Training (CARAT) di Laut Jawa akhir Mei lalu.


Van Buskirk juga mengungkapkan bahwa selama latihan gabungan itu, Indonesia juga belajar pengalaman dan kemampuan AS dalam peperangan dengan kapal selam. "Banyak negara juga berlatih dan belajar dengan kami mengenai teknik peperangan itu karena kami sudah bertahun-tahun menguasainya," kata van Buskirk.


Sebelumnya, Komandan Gugus Tugas 73 Angkatan Laut AS, Laksamana Muda Thomas Carney, sebelum latihan bersama Mei lalu menyebut bahwa TNI-AL memiliki banyak pengalaman dalam operasi anti perompakan dan patroli di beberapa perairan tersibuk di dunia. "Sehingga kami sangat ingin melatih kemahiran ini bersama," kata Carney.


Selama mengikuti latihan gabungan dengan Indonesia, AS membawa tiga kapal perang dan 1.600 personel AS dan Marinir. Selain operasi militer, latihan itu juga diisi dengan acara bakti sosial seperti pelayanan medis umum dan gigi kepada penduduk lokal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar